Wednesday, August 22, 2012

Lebaran di Negeri Paman Sam

Tak pernah tersirat dalam benak seorang anak dari kota kecil sepertiku untuk lebaran di negeri orang. Dan kini aku merasakannya. Serasa mimpi memang, tapi whatever that's the real fact. Pagi itu tepat tanggal 19 Agustus 2012. Aku merasakan ada sesuatu yang berbeda pagi it. Biasanya, ada Papa dan Mama di depan mataku ketika aku bangun dan bersiap untuk sholat Eid. Tapi pagi itu, hanya ada Tenyom dan London (bonekaku) di kamarku. Aku pun bergegas mandi dan menyiapkan segala alat sholat.

Ketika aku turun, ternyata bukan hanya aku yang sedang bersiap-siap. Tapi juga host familyku. Mereka terlihat begitu excited untuk mengantarku ke Raleigh (walaupun harus bangun pagi sekali). Host familyku memang non-Islam, tapi mereka bersedia mencarikanku tempat terdekat untuk melaksanakan sholat Eid. Masjid terdekat dari Smithfield ada di raleigh, jaraknya sekitar 1 jam dari rumahku.

Jennifer yang menyetir mobil pagi itu mengantarku ke Exposition Center di Raleigh. Mereka menurunkanku di depan bangunan, dan aku harus berjalan sendiri masuk ke dalam. Begitu banyak orang di bangunan itu dengan warna kulit dan wajah yang berbeda. Tentu saja ini lebaran yang sangat berbeda yang pernah terjadi dalam hidupku. Biasanya waktu sholat Eid di masjid Jami', Nganjuk, Indonesia aku bertemu dengan banyak orang yang kukenal. Dan pastinya masih ada mama di sebelahku ketika sholat. Tapi kini, aku benar-benar sendiri. Aku berusaha menyapa dan bersikap ramah kepada saudari muslimku. Mereka selalu mengucapkan "Assalamu'alaikum" setiap bertemu sesama muslim. Subhanallah, aku tersentuh dengan itu.

Di sudut lain, aku melihat sekelompok orang yang kupikir wajahnya hampir mirip orang Indonesia. Tapi aku tidak berani langsung menyapa, aku hanya mengamati dari jarak 2 meter. Hingga salah satu dari mereka berbicara Bahasa Indonesia. Seketika itu pula aku menghampiri mereka dan bertanya "are you Indonesian?". Mereka pun menjawab YA. Dengan sksd, aku memeluk teh nina (salah satu dari mereka). Aku tanpa sadar menangis (malu sih sebenernya, kelihatan cengeng banget). Tapi syukur mereka tau perasaanku dan alasan kenapa aku menangis. Jujur, memeluk teh nina rasanya seperti memeluk mama. Aku teringat segala ritual yang biasanya kami lakukan di Indonesia. Mulai dari sungkem, opor, angpao, dsb.

Teh Vivi dan Mbak Maya turut menghampiriku. Mereka memang sudah lama tinggal di NC dan mereka pun juga pernah merasakan hal yang sama sepertiku. Perasaanku bertemu orang Indonesia ketika lebaran benar-benar bahagia. Kupikir sebelumnya aku adalah satu-satunya orang Indonesia di NC. But, fortunately not. Walaupun hanya bertemu beberapa menit, tapi rasa riduku terhadap tanah air terobati. Selain itu, aku juga bertemu teh Hani dari Bandung. Orangnya baik banget. Aku bertukar email dengan mereka.Ku berharap suatu saat bisa bertemu seluruh komunitas Indonesia di NC.

Setelah sholat Eid. Jennifer, Andrew, Mama, Ellie, Tick dan aku pergi ke farmer market restaurant. Kami sarapan omelette yang lezat... yummy! Dilanjutkan dengan jalan-jalan ke florist dan seafood shop. Dan yang paling membahagiakan adalah pergi ke Grand Asia Market. Finally, I found indomie and ABC sauce :)
Mungkin dulu aku menganggap indomie dan sambal itu biasa. Tapi setelah di USA, aku benar-benar merasakan kalau masakan Indonesia itu spesial dan tidak ada tandingannya di dunia ini.

No comments:

Post a Comment