Saturday, August 9, 2014

Mengapa harus PPSMB?

    Bagi seorang siswa SMA yang baru saja melepas seragam putih abu-abunya dan menggenggam ijazah kelulusan, dunia perkuliahan mungkin sudah di angan-angan. Sebagian besar siswa SMA ini pasti akan berebut kursi di jurusan dan kampus impian masing-masing. Entah pengorbanan yang seperti apa pun akan dilakukan demi mendapatkan tiket untuk masuk di kampus tersebut. Ketika pengumuman sudah keluar pun, tidak sedikit dari mereka yang menangis karena mungkin untuk saat ini impiannya masih tertunda. Tidak sedikit pula dari mereka yang bergembira karena impian mengenakan jas almamater sudah di depan mata. Lalu, bagi mereka yang berhasil masuk, langkah apa yang selanjutnya harus mereka tempuh? Anyone knows the answer?

    SMA dan kuliah, dua kata yang sekilas terlihat dekat hubungannya, tapi sebenarnya mengandung sejuta perbedaan dalam kehidupan seseorang yang menjalaninya. Mulai dari yang sederhana, dari siswa menjadi mahasiswa. Bagi yang sudah menjalani, mungkin sudah sangat mengerti apa perbedaan antara SMA dan kuliah. Namun, bagi seorang mahasiswa baru, kehidupan kuliah, seluk beluk tentang universitas dan birokrasi di dalamnya masih menyimpan tanda tanya besar. Lalu apa solusinya bagi mahasiswa baru? Tentu saja perkenalan mulai dari hal yang paling mendasar tentang universitas, kurikulum, ekstrakurikuler, dan kegiatan perkuliahan.

    Setiap universitas pasti menyiapkan wadah  dan kegiatan orientasi untuk mahasiswa baru. Dan di Universitas Gadjah Mada, program orientasi ini dikenal dengan PPSMB (Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru) yang mempunyai tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa baru menjadi pembelajar yang sukses, unggul,cerdas, dan profesional di bidangnya, serta mampu bersaing dalam dunia global. PPSMB ini perlu diadakan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa tentang kehidupan akademik, sejarah dan visi misi Universitas Gadjah Mada. Selain itu, PPSMB juga membantu mahasiswa baru untuk menemukan dan membangun karakter mereka sebagai seorang mahasiswa. Pada intinya, PPSMB ini mempunyai visi untuk mencetak mahasiswa baru menjadi mahasiswa yang berkualitas, mampu bersaing secara global, dan mengabdi kepada masyarakat.

    Satu minggu kegiatan dalam PPSMB ini sudah mencakup berbagai macam hal yang dapat dijadikan bekal oleh mahasiswa baru dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Mulai dari ajang untuk mengenal berbagai aspek dari Universitas Gadjah Mada, fakultas, teman-teman seangkatan, kakak pemandu, dan softskills pun sudah tercakup di PPSMB. Di sinilah tempat bagi mahasiswa bari untuk menggali banyak informasi tentang apa saja yang mereka butuhkan dan apa saja yang harus mereka lakukan agar menjadi mahasiswa yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga beretika dan peduli terhadap bangsanya. Yang jelas PPSMB ini memberi banyak manfaat kepada mahasiswa baru. Namun, semua kembali kepada mereka yang menjalani, mahasiswa baru, bagaimana mereka mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat dari PPSMB ketika mereka kuliah di UGM nanti. So, let's use this opportunity wisely :)
   
   

Saturday, November 2, 2013

Mutiara Pertiwi di Negeri Paman Sam

 Ciiiittttt! Begitulah bunyi suara benda yang seketika itu berhenti tepat di depan badanku yang tidak begitu tinggi. Masih seperti mimpi rasanya melihat benda berwarna kuning dengan desain yang unik disertai tulisan school bus  di samping kanannya. Ya, sepersekian detik lagi aku akan menaikki bus sekolah Amerika Serikat, yang dulunya hanya bisa kutonton di film-film Barat. Ku angkat kaki kananku untuk memasukki bus ini dan tak lupa kupasang senyum khas Indonesiaku kepada setiap penumpangnya.
    Gleg! Rasanya waktu berhenti beberapa detik ketika kusadari pandangan semua penumpang di bus kuning itu tertuju padaku. Beberapa dari mereka pun tak sadar bahwa tatapan mereka sempat menyiutkan nyaliku untuk memulai hari pertamaku di sekolah asuhku, Smithfield Selma High School. Ini adalah sekolahku selama aku menjadi siswi pertukaran pelajar di Amerika Serikat setahun ke depan. Aku pun segera mencari tempat yang kosong untuk duduk. Aku memberanikan diri untuk duduk di sebelah anak perempuan yang sedang menerawang jauh ke luar jendela. Dari wajahnya, dia terlihat gadis yang pendiam namun penuh wawasan.
    Aku menikmati perjalanan dari rumah keluarga asuhku ke sekolah. Hijau dan asrinya North Carolina mengingatkanku dengan Bumi Pertiwi, tempatku dilahirkan dan dibesarkan. Seketika itu juga, aku teringat pesan dan ucapan oran-orang terderkatku sebelum aku berangkat ke Amerika Serikat. Ada yang berpesan, "Intan, ingat selalu dengan jilbabmu. Budaya dan agama itu mutlak. Jangan sampai imanmu tergoyahkan dengan hasutan mereka". Hati ini tertegun ketika mengingat kalimat itu. Bukan hanya satu atau dua orang yang mengatakannya, melainkan hampir setiap orang yang kupamiti berpesan seperti itu. Bahkan ada temanku yang berkata, "Wah, hati-hati kamu! Nanti sepulang dari sana, kamu langsung memakai rok mini dan kau kibaskan rambutmu itu". Kupejamkan mataku, kutarik nafas dalam-dalam untuk memgumpulkan lagi tekadku bahwa aku mampu melewati fase ini. Ketika kubuka mataku, aku melihat sebuah bangunan yang tidak begitu tinggi, bertembokkan batu bata, dan kokoh berdiri menyambut para siswanya yang baru saja menikmati libur musim panas.
    Hari ini aku memakai pakaian bebas, yaitu kaos polo merah, jeans, dan jilbab merah marun. Perkiraanku tepat sekali, kejadian yang kualami di bus terulang lagi. Setiap orang yang berpapasan denganku selalu menoleh ke hadapanku dan mengamatiku dari atas sampai bawah. Kukuatkan hatiku dan berkata, "Sabar Tan, kamu harus kuat! Ini adalah permulaan. Tunjukkan bahwa orang Indonesia itu ramah". Lagi, kukumpulkan nyaliku dan kutorehkan senyum ramah yang mencerminkan aku orang Indonesia.
    Sebelum bel kelas berbunyi, aku memasuki lorong utama untuk menemui kepala sekolah. Dengan senyum semangat, aku berkenalan dengan beliau dan meminta ijin untuk menggunakan salah satu ruangan di sekolah, ruangan untuk sholat. Beliau pun mempersilakanku memakai ruang gym untuk melaksanakan sholat Dhuhur. Kunci pun sudah disiapkan, khusus untukku. Subhanallah! Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk beribadah. Jawaban dari kepala sekolahku membalikkan segala pikiran yang ada di pikiranku sebelumnya. Rasa khawatirku kini menjadi sedikit hilang. Aku pun yakin bahwa jilbab dan agamaku yang minoritas di sini bukanlah penghalang bagiku untuk menorehkan kenangan indah di sekolahku ini, kenangan yang mampu meyakinkan mereka bahwa Muslim itu tidak berbahaya. Program pertukaran pelajar yang kuikuti ini memang bertujuan untuk menghilangkan pandangan buruk orang Amerika tentang Muslim dan memberi mereka pengertian lebih tentang Islam. Memang, peristiwa pengeboman World Trade Center di Amerika membuat kebanyakan orang Amerika berpandangan bahwa Muslim itu menakutkan.
Lamunanku sekejap terbangunkan oleh bel yang berbunyi "Kring!". Aku hanya mempunyai waktu 5 menit untuk menuju kelasku. Dengan bergegas aku mengeluarkan kertas putih yang berisi jadwal pelajaranku lengkap dengan ruangan mana yang harus kutuju.Ya, sekarang aku harus segera ke kelas 2116. Aku sempat ragu untuk mencari jalan ke sana hingga akhirnya kuputuskan bertanya kepada seorang wanita yang sudah cukup umur yang sedang berdiri di depan kelasnya.
Dengan berucap bismillah, aku mulai menyapa beliau. "Selamat pagi!". Aku pun segera bertanya tanpa basa-basi karena sepengetahuanku orang Barat suka hal yang to the point. Tanpa kuduga, aku mendapat respon yang luar biasa dari beliau. Bukan hanya jawaban, namun pelukan hangat dan sapaan yang sangat ramah. Beliau berkata, "Aku suka pakaian dan warna bajumu. Terlihat anggun dan cantik. Dari mana kamu berasal?". Aku pun menjawab, "Terima kasih. Saya siswi pertukaran pelajar dari Indonesia". Karena tidak ingin terlambat, aku pun segera pamit untuk pergi ke kelasku. Kuakhiri percakapan kami dengan senyum khas Indonesiaku. Kejadian itu tadi membuatku lebih semangat untuk menjalani hari-hariku ke depan. Jilbab yang kukenakan ini Insya Allah akan selalu menemani hari-hariku di sini.
    Hari pertamaku di sekolah akhirnya terlewati. Seiring dengan berjalannya waktu, aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Sebelum berangkat aku sempat berpikir, aku akan lebih sulit mencari teman karena aku memakai jilbab. Namun, setelah 3 bulan di sini, pikiran itu sirna. Setiap orang kini justru lebih mudah mengingatku karena cara berpakaianku yang berbeda diantara mereka. Bahkan hampir setiap paginya, orang-orang di sekitar berkata, "Aku menyukai wana-warna tutup kepalamu itu. Berbeda dan unik". Pernah suatu ketika, guru ketertiban dibuat jengkel oleh siswi-siswinya yang memakai pakaian yang seharusnya tidak mereka kenakan ketika di sekolah. Dari kejauhan, guruku itu mendekatiku yang duduk di meja perpustakaan dan beliau berkata, "Seharusnya anak-anak itu memakai rok dan celana panjang seprerti kamu. Lebih sopan untuk dipandang".
    Tidak terasa, sekarang adalah bulan November. Tepat minggu depan, aku hartus mengadakan presentasi di sekolah dan di perpustakaan umum dalam rangka Internasional Education Week. Aku pun berencana untuk menampilkan yang terbaik karena di sinilah momen di mana nama Indonesia dan cermin Muslim benar-benar dikenalkan langsung kepada mereka. Dengan meminta bantuan ibu asuh dan guru-guru di sekolah, aku menyusun jadwal presentasiku. Bukan hanya materi, tapi aku juga menyiapkan mental jikalau aku mendapat pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan Islam adan Indonesia.
    Minggu yang kutunggu-tunggu puntiba. Satu minggu ini aku akan berkeliling ke kelas-kelas dan di  perpustakaan kota. Aku mencoba berpakaian semenarik mungkin. Kukenakan batik, jarik, kebaya mdan jilbab yang sesuai dengan warna kostumku. Dengan bangga, aku memperkenalkan pakaian adat tanah airku, Indonesia.
    Kuawali pagiku dengan langkah pasti. Ketika memasukki gerbang sekolah, orang-orang kembali melihatku. Namun, pandangan ini berbeda dengan pandangan pertama kalinya mereka bertemu aku. Kali ini terlihat di wajah mereka bahwa mereka mengagumi motif kebaya dan batik yang kukenakan. Di kelas pertamaku, aku bekerja keras menjadi duta bangsa yang baik. Setelah selesai presentasi, aku membuka sesi tanya jawab. Dugaanku tepat, banyak sekali pertanyaan dari teman-teman dan guruku. Alhamdulillah, dengan ridho-Nya, aku mampu menjawab rasa penassaran mereka. Di akhir-akhir presentasi, kebanyakaan dari mereka mengatakan bahwa mereka suatu saat ingin mengunjungi dan mengenal Indonesia lebih dekat.
    Empat musim di negeri Paman Sam kulewati dengan banyak cerita, entah itu menyenangkan ataupun menyedihkan. Apapun itu, aku bersyukur karena berkesempatan untuk mengeksplor dunia. Di sinilah mata dan pikiranku terbuka bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu. Semua itu tergantung pada kita, bagaimana kita menjadikan perbedaan itu sebagai warna yang mampu bersatu sehingga terlihat lebih indah.
Aku merupakan kaum minoritas karena hanya sedikit orang yang berjilbab di lingkunganku di Amerika. Namun itu bukanlah penghalang bagiku untuk menjalin silaturahmi dengan mereka. Jilbabku bukan pula penghalangku untuk terus belajar mewujudkan perdamaian dunia. Jilbabku bukan pula penghalang bagiku untuk mempelajari lebih tentang apa yang sebenarnya terjadi di belahan dunia yang lain. Akan tetapi, jilbabku justru menjadi mutiara hatiku yang melindungi dan selalu mengingatkanku untuk selalu memegang teguh prinsipku. Dengan menutup auratku, bukan berarti aku menutup pikiranku. Justru inilah waktunya aku belajar untuk menjadi Muslimah yang peduli terhadap kesejahteraan agama, bangsa dan dunia.

Puzzle Pieces from USA

It was hard to start. When the first time I decided to apply in an exchange program and made commitment to go out from my comfort zone.  It was hard to believe that I decided to leave my life, my family, and my friends for a whole year for coming to Uncle Sam country. Tears, happiness, and prays escorted me to fly from a tropical country (Indonesia) to a 4 seasons country (USA). But then, I did it. My exchange year is almost in the end, and now I realize that I made right decision in my life to be exchange student.
       
Whenever somebody asked me question “What do you like the best in USA?” Actually, I couldn’t really find the answer. Because for me, every second I spent during my exchange year is the most precious thing I’ve ever had in my life. I didn’t regret at all although I have to repeat my school year and delay my graduation. Because becoming an exchange student makes me learn things that I might not get anywhere or even at school. My exchange year gives me chance to explore the world and build my understanding about people from different background. Because I met a lot of different people, not only Americans, but also people from all over the world.

There is always something I can learn whenever I met new people. Another great opportunity is also making friends with students from many countries which gave us chance to share different thoughts. Not only learn about something that I’ve never experienced before such as American culture and life, but I also learn about something I’ve known well such as my country and even myself. This exchange year makes me realize how different it is to view our own life from the outside of our circumference.

Every single activity I did and every small thing I found in USA is worth it. No matter what the condition is, sadness, happiness, small activity, big activity, all of them deserved to be remembered. For example is about food. I missed hot spicy Indonesian dishes during my time in USA. But, when I go home I will miss my host mom’s food, especially spaghetti. I may eat other spaghetti in my country or in any other place, but obviously the taste will be so different. This is why I said that every second of opportunity is worth it because I don’t know whether I would taste as same as my host mom’s spaghetti or not. One year living with my host family and attending American High School gave me a lot of experiences. For the first time I celebrated Halloween, Thanksgiving, Christmas, and my 18th birthday. It was so nice to celebrate cultural events together with my host family. I couldn’t even describe how my host family made me experience new things and made me more grateful with my life.

Becoming a Spartan, a part of Smithfield Selma High School made my exchange journey more colorful. Becoming involved in clubs, competition, community services, and enjoyed prom night were some examples of courageous big events. Besides that, every single day I spent in the classroom with my teachers and friends was so memorable. The different high school system and the diversity at my school gave me more spirit to learn and made me realize that I will have bright future as long as I have desire to learn and be open about different ideas.

Sometimes I sit down and think that no matter the condition is, there is always lesson behind it. I may do the same activities in my country or everywhere. But I believe it would never feel the same like what I did during my exchange year. I couldn’t repeat the time and do the activity with the exact same people like I did before. This year has been a tremendous year for me. Thank you for all people who have made me feel the great experience as exchange student. Thank you for my host family, my friends, CIEE, YES program and Department of State for making my year memorable. I will put all my stories into pieces. Then I will put those pieces together and label it as my “PUZZLE PIECES FROM USA”. These puzzle pieces will fill the big puzzle of my life and remind me about one of the most wonderful year in my life time.

Saturday, January 12, 2013

Great news, again!

Alhamdulillah, it happened on last Tuesday. I started my day like usual. I went to school and prepared for the exam. Then, at the last block I went to gym room for salat Dhuhur. When I went back to the Personal Finance class, I opened my email and..............................
I got the announcement :D


January 8, 2013

Dear Intan,

I am pleased to inform you that the volunteer evaluation committee in Washington, D.C. has selected you as a participant in this year’s Workshop for Youth Leaders in Teaching of English. Congratulations on your selection! The workshop is planned to take place in Washington, D.C.

Participation in this program is funded by the U.S. Department of State’s Bureau of Educational and Cultural Affairs and will include the following:

·           Round-trip domestic travel from a departure point near your U.S. home to Washington, D.C.
·           Lodging and meals
·           Program activities and materials
·           Ground transportation in Washington
You will receive more information about the workshop and travel arrangements in the next few weeks.

The selection process for this program was highly competitive. There were over 250 applications among the 2012-2013 A-SMYLE, YES, and FLEX students for 28 participant positions; you should be proud of your accomplishment. We look forward to meeting you. Again, congratulations!


It was out of my expectation. Once again Thanks God! and of course thanks for USA and Indonesia.. :)
Hopefully this workshop will be very useful not only for me but also my communities!!!


Friday, December 28, 2012

My winter break :D

What do I do during holiday???


Before holiday, I got a lot of presents from my club


The first holiday, I spent my time to volunteer for people with special needs and helped them to decorate the room. And we had party at night








then, during holiday I usually stay at home and spend my day with crocheting and knitting...
well, on December 25th I got big surprise from my host family, a  big suitcase because my old suitcase was broken


then, finally we ate turkey at night :D Yummy!!!!


Tuesday, December 18, 2012

Happy December!!!

Hello! Hello! Hello Amigos! :D

Happy December!!!

Yap, it's almost five months I spend my exchange year in USA. Time runs so fast, doesn't it? And now is December when almost every building here are decorated by red, white, and green color... They are ready for Christmas. Almost everybody celebrate Christmas here. Alright, it's really different with Christmas celebration in Indonesia. During my observation, people celebrate Christmas here as part of their culture. So I sometimes find although they are not Christian or Catholic but they celebrate Christmas. Christmas cards and presents are everywhere.

And last December, 7 2012, we all exchange students had meeting in Thai Restaurant, Raleigh. It was Christmas meeting. I came at the meeting in order to respect them and also hanged out with other exchange students, made new friends.^^ Santa also came at our meeting. He was one of host family who tried to make us happy by dressing as Santa Claus. It was the first time for me to see Santa for real because I usually find it in the movies only. -___-

We love North Carolina!

Action with Santa :D

Cheers before eating!!!

We are YES students :)

Exchange students are cool!

Me, Miriam, and Santa


December is also familiar with holiday and snow. Well, my placement is in Smithfield, NC. Because NC is almost in the south, so it might be snow this year. I hope! I really wait for snow. But still, whatever the condition, I really grateful with what Allah has given to me. This opportunities and experiences will be very meaningful in my life. and I'll always remember it. Warm regards from Smithfield :)

Subhanallah! I got it!!!

Subhanallah! Alhamdulillah Ya Rabb! :)

This morning I received a great email. Guess what? It was about the announcement of the essay contest winner. ^^ Alhamdulillah once again, I was one of four winners for Thanksgiving Essay. Thanks God! I know YOU never sleep. The winner will earn free trip to Orlando, Florida to attend Better Understanding for Better World (BUBW) conference. The place of the conference will be in Disney World Resort and we will be given chance to visit Masjid, Synagogue, and Church to understand more about different religion in order to make better understanding. Piece! Thanks for everybody who always support me, thanks for my beloved parents, my host family, teachers, and friends. Thank you so much for this opportunity. Hopefully this conference will be useful for me to build and spread information I got to my community. Thanks for YES and CIEE. I Love Indonesia! I love USA! I love this world!

Hello Everyone,
On behalf of the CIEE Grants Team, I’d like to thank everyone for the contest submissions for the Thanksgiving Essay Contest.  It is great to see how much you are thankful for and are actively giving back to your communities.  We were very impressed with the entries and it was extremely difficult to choose the winners. 

Congratulations to the following students:

Lea Haberlandt from Germany
Maryna Mykhaylenko from Ukraine
Elena Petrova from Macedonia
Intan Shafirra from Indonesia

They have earned a trip to Orlando, Florida to participate in the Better Understanding for a Better World (BUBW) Conference in February.

Please stay tuned for upcoming contests and opportunities to attend one of the other two conferences that will take place in March and April.  Flyers for those conferences are attached.

Warm Regards and Happy Holidays,

CIEE Grants Team